Tempat-tempat Bersejarah bag. 1 (Sekitar Masjid Nabawi)
TEMPAT-TEMPAT BERSEJARAH DI SEKITAR MASJID NABAWI & KAITANNYA DENGAN SEJARAH NABI ﷺ
1. Makam Baqi’ (مقبرة البقيع)

sumber gambar : https://www.rri.co.id/info-haji/247710/mengenal-makam-baqi-di-madinah
Letak:
Sebelah timur Masjid Nabawi, hanya beberapa meter dari tembok masjid.
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Baqi’ al-Gharqad sudah menjadi tempat pemakaman sejak zaman Rasulullah ﷺ tiba di Madinah.
- Rasulullah ﷺ sering datang ke sini pada malam hari untuk mendoakan para penghuni Baqi’. Dalam hadits disebutkan:
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُخْرَجُ إِلَى البَقِيعِ فَيَقُولُ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَيَأْتِيكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَدًا مُؤَجَّلُونَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ
(HR. Muslim).
“Rasulullah ﷺ keluar menuju Baqi’ dan mengucapkan: ‘Keselamatan atas kalian wahai penghuni tempat kaum mukminin, semoga apa yang dijanjikan kepada kalian datang esok hari. Kami insyaAllah akan menyusul kalian’.”
- Keluarga Rasulullah ﷺ yang dimakamkan di Baqi’:
- Istri-istri Nabi (kecuali Khadijah yang dimakamkan di Makkah).
- Putra-putri Nabi seperti Ibrahim, Ruqayyah, Zainab, dan Ummu Kultsum.
- Banyak sahabat besar, di antaranya Utsman bin Affan (meskipun awalnya dimakamkan di luar Baqi’), Imam Malik bin Anas, dan para ulama tabi’in.
- Keutamaan Baqi’:
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Baqi’ akan menjadi tempat kebangkitan pertama pada hari kiamat untuk penduduk Madinah.
2. Hujrah Nabi / Makam Nabi (حجرة النبي)

sumber gambar : https://islami.co/adab-ziarah-ke-makam-rasulullah/
Letak:
Di dalam Masjid Nabawi, tepat di bawah Kubah Hijau (القبة الخضراء).
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Awalnya adalah rumah Siti Aisyah r.a., istri Nabi ﷺ.
- Nabi wafat di kamar ini pada tahun 11 H, dan dimakamkan di dalam rumahnya sesuai sabda beliau:
“Tidaklah seorang nabi dimakamkan melainkan di tempat ia wafat.” (HR. Tirmidzi). - Di dalam hujrah ini juga dimakamkan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khaththab, dua khalifah pertama.
- Larangan berdoa langsung kepada Nabi di kuburnya: Nabi ﷺ bersabda:
“Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan (i’ed).” (HR. Abu Dawud).
3. Raudhah (الروضة الشريفة)

Sumber gambar : https://www.qurancordoba.com/artikel/raudhah-artinya-dalam-hadis-dan-al-quran
Letak:
Di antara mimbar Nabi dan rumah Nabi (Hujrah Aisyah), berada di dalam Masjid Nabawi.
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ
“Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR. Bukhari Muslim).
- Raudhah adalah tempat beliau sering shalat sunnah, mengajar sahabat, dan menerima wahyu.
- Para sahabat sangat menjaga adab di Raudhah, tidak bersuara keras.
4. Masjid Ghamamah (مسجد الغمامة)

Letak:
Sekitar 300 meter di barat daya Masjid Nabawi.
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Disebut Ghamamah (Awan) karena pada saat Nabi ﷺ shalat istisqa’ (minta hujan) di sini, awan menaungi beliau dan hujan turun dengan izin Allah.
- Tempat ini juga dahulu menjadi lapangan terbuka tempat Nabi ﷺ melaksanakan shalat Id.
Lebih lengkapnya ..
Tidak jauh dari Masjid Nabawi, tepatnya sekitar tiga ratus meter di sebelah barat daya, berdiri sebuah masjid kecil yang sarat akan kisah sejarah, yaitu Masjid Ghamamah (مسجد الغمامة). Nama masjid ini berasal dari kata ghamamah yang berarti awan, sebuah nama yang diabadikan karena kejadian istimewa pada masa Rasulullah ﷺ.
Pada suatu masa, Madinah dilanda kemarau panjang. Tanah-tanah mengering, kebun-kebun kurma layu, dan hewan-hewan ternak kehabisan pakan. Masyarakat Madinah pun gelisah. Mereka lalu mendatangi Rasulullah ﷺ dan memohon agar beliau berdoa kepada Allah agar diturunkan hujan.
Rasulullah ﷺ tidak tinggal diam. Beliau mengajak para sahabat keluar menuju lapangan terbuka yang berada di dekat Masjid Nabawi—tempat yang kini menjadi lokasi Masjid Ghamamah. Di sana beliau melaksanakan shalat Istisqa’ (shalat minta hujan) bersama para sahabat.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim diceritakan:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ خَرَجَ إِلَى المُصَلَّى فَاسْتَسْقَى، فَاسْتَقْبَلَ القِبْلَةَ وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ
“Dari Abdullah bin Zaid r.a., bahwa Nabi ﷺ keluar menuju mushalla (lapangan), beliau memohon hujan, menghadap kiblat, membalikkan selendangnya, dan shalat dua rakaat.”
Setelah shalat, Nabi ﷺ menengadahkan tangan dan berdoa dengan penuh kekhusyukan. Saat itulah awan tebal tiba-tiba datang menaungi beliau dan para sahabat. Hujan pun turun dengan lebat, membasahi tanah-tanah kering Madinah. Peristiwa turunnya hujan inilah yang membuat tempat tersebut dinamakan Masjid Ghamamah (Masjid Awan), sebagai pengingat akan keberkahan doa Nabi ﷺ.
Selain menjadi tempat dilaksanakannya shalat Istisqa’, lapangan ini juga menjadi tempat Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Rasulullah ﷺ lebih memilih shalat Id di lapangan terbuka agar seluruh penduduk Madinah, baik laki-laki maupun perempuan, bisa berkumpul bersama. Hanya pada saat hujan atau keadaan tertentu saja beliau melaksanakan shalat Id di dalam Masjid Nabawi.
5. Masjid Abu Bakar (مسجد أبي بكر)
Letak:
Dekat Masjid Ghamamah.
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. melaksanakan shalat Id di tempat ini setelah Rasulullah ﷺ wafat, mengikuti sunnah Nabi ﷺ.
6. Masjid Umar bin Khaththab (مسجد عمر بن الخطاب)
Letak:
Tidak jauh dari Masjid Abu Bakar.
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Umar bin Khaththab r.a. juga melaksanakan shalat Id di sini pada masa kekhalifahannya.
7. Masjid Ali bin Abi Thalib (مسجد علي بن أبي طالب)
Letak:
Masih di sekitar kompleks masjid-masjid kecil dekat Masjid Nabawi.
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Ali r.a. melaksanakan shalat Id di sini pada masa kekhalifahannya, juga mencontoh Nabi ﷺ.
8. Masjid Bilal bin Rabah (مسجد بلال بن رباح)
Letak:
Di kawasan Madinah lama, tidak jauh dari masjid-masjid bersejarah lainnya.
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Bilal r.a. adalah muadzin pertama Rasulullah ﷺ.
- Setelah wafatnya Nabi, Bilal enggan mengumandangkan adzan lagi di Madinah karena tidak kuasa menahan tangis bila menyebut nama Nabi ﷺ.
9. Masjid Ijabah (مسجد الإجابة)

sumber gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Al-Ijabah
Letak:
Sekitar 1 km dari Masjid Nabawi.
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Dinamakan Ijabah (Terkabul) karena Nabi ﷺ pernah berdoa di sini, dan Allah mengabulkan sebagian doa beliau.
- Dalam hadits riwayat Muslim, Nabi ﷺ berdoa untuk tiga hal:
- Umat beliau tidak binasa karena paceklik – dikabulkan.
- Umat beliau tidak binasa karena ditenggelamkan – dikabulkan.
- Umat beliau tidak binasa karena perpecahan di antara mereka – tidak dikabulkan, karena hikmah Allah.
10. Masjid Qiblatain (مسجد القبلتين)
Letak:
Sekitar 4 km dari Masjid Nabawi, tapi masih sering dikunjungi dalam ziarah.
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Di sinilah turun perintah pemindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah (QS. Al-Baqarah: 144).
- Saat shalat berjamaah, Nabi ﷺ dan para sahabat langsung memutar arah ke Ka’bah setelah wahyu turun.
11. Bukit Uhud dan Makam Para Syuhada (جبل أحد و شهداء أحد)
(Meskipun agak jauh dari Masjid Nabawi ± 5 km, tetap bagian dari ziarah Madinah).
Sejarah dan Kaitan dengan Nabi ﷺ:
- Tempat terjadinya Perang Uhud tahun 3 H.
- Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi ﷺ) dimakamkan di sini. Nabi ﷺ sangat bersedih atas syahidnya Hamzah.
- Nabi ﷺ bersabda:
أُحُدٌ جَبَلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ
“Bukit Uhud mencintai kita dan kita mencintainya.” (HR. Bukhari Muslim).
