Khutbah Jum’at  “Duka Cita untuk Warga Cianjur, Do’a penuh Cinta Para Guru yang Manjur”
6 mins read

Khutbah Jum’at “Duka Cita untuk Warga Cianjur, Do’a penuh Cinta Para Guru yang Manjur”

Khutbah Jum’at

“Duka Cita untuk Warga Cianjur, Do’a penuh Cinta Para Guru yang Manjur”

Dr. Derysmono, Lc, S.Pd.I, M.A.

CEO Aplikasi adaustadzh.com, Mudir Ma’had Aly Raudhotul Qur’an Azzam dan Sekum PP HDMI

Khutbah ke-I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

Kaum muslimin Rahimakumullah

Alhamdulillah kita patut brsyukur kepada Allah, meski di balik kekurangan kita, kekurangan ibadah kita, masih kurang khusyuknya kita ibadah, masih kurangnya lidah kita berdzikir kepada Allah swt, nyatanya Allah tak penah kurang kasih dan sayangnya kepada hamba-hamba-Nya, kita bersyukur karena Allah Maha Pengampun di saat semua hati tertutup, ada pintu maaf Allah yang Maha Pemaaf, kita bersyukur di saat semua tangan enggan membantu, ada Allah swt tak henti-hentinya memberi dan membantu. Semoga semakin hari, hati kita semakin merasa cukup atas segala nikmat Allah swt berikan.

Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah saw, Qudwah hasan, teladan sepanjang zaman, sepanjang masa, beliau adalah orang yang tak pernah menolak permintaan bantuan dari saudara-saudaranya, beliau teladan dalam memberi dan mengasihi, disebut sebagai rahmatan lil Aalamiin.

Khatib berwasiat kepada diri khatib dan kepada hadirin, Marilah mengingat pesan taqwa, taqwa bekal utama membersamai kita dari dunia hingga akhirat, di saat semua harus kita tinggalkan di dunia ini, saat kita wafat, semua kita tidak bersama kita, hanyalah taqwa yang akan menemani. Ya amal shalih kita.

Kaum muslimin Rahimakumullah

Izinkan khatib membahas tema pada kesempatan ini yaitu “Duka Cita untuk Warga Cianjur, Do’a penuh Cinta Guru yang Manjur”.

Kaum muslimin Rahimakumullah

Poin Pertama : Duka Cita kita untuk warga Cianjur yang terkena musibah

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan hingga pukul 17.00 WIB Selasa (22/11/2022), jumlah korban meninggal dunia akibat gempabumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022), telah mencapai 268 orang. Kemudian, data masyarakat yang mengungsi sejumlah 58.362 orang, luka-luka 1.083 orang, kerusakan infrastruktur seperti rumah rusak total berjumlah 22.198 unit.

Kita sebangsa dan setanah air berduka sedalam-dalamnya atas musibah ini, semoga segenap kemampuan marilah kita semua bukan hanya mengirimkan doa tapi juga mengirimkan dana, bukan hanya simpati, tapi juga kita harus berbagi,

Bagi segenap masyarakat yang terkena musibah, jangan kalian sedih, sebabtidak ada yang menimpa seseorang itu melainkan akan menghapuskan segala dosa dan kesalahannya,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاه

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Tidaklah seorang muslim itu ditimpa musibah baik berupa rasa lelah, rasa sakit, rasa khawatir, rasa sedih, gangguan atau rasa gelisah sampaipun duri yang melukainya melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya” (HR. Al-Bukhari, no. 5641 dan Muslim, no. 2573)

Musibah bukan hanya penyebab datangnya ampunan Allah swt, tapi juga diangkat derajatnya oleh Allah swt.

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ خَالِدٍ السَّلَمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَهُ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِي سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى

Diriwayatkan dari Muhammad ibn Khalid As-Salamiy dari bapaknya dari kakeknya yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (radhiyallahu ’anhu) berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya seorang hamba jika telah ditentukan/ditakdirkan padanya suatu tingkatan (di Surga -pent) yang mana dia belum bisa meraihnya dengan sebab seluruh amalnya, maka Allah akan timpakan padanya musibah berkaitan dengan dirinya, hartanya atau pada anaknya, kemudian Allah jadikan dia bisa bersabar atas musibah tersebut sehingga dengan sebab tersebut Allah sampaikan ia pada tingkatan (di Surga -pent) yang telah Allah tetapkan untuknya.” (HR. Abu Daud, no. 2686 dengan sanad yang shahih)

Maka marilah kita bersama ikut mambantu saudara, saudara kita yang sedang dalam kesusahan dan kesedihan, in sya Allah jika kita sering membantu orang, maka Allah taala senantiasa membantu kita, baik di dunia hingga di akhirat.

Dalam Hadits rasulullah saw disebutkan,

مَن نفَّسَ عن مُؤْمنٍ كُرْبَةً مِن كُرَبِ الدُّنيا؛ نفَّسَ اللهُ عَنه كُرْبَةً مِن كُرَبِ يَوْمِ القِيامَةِ، ومَن ستَرَ مُسْلمًا ستَرَه اللهُ في الدُّنيا والآخِرَةِ، ومَن يسَّرَ على مُعْسِرٍ يسَّرَ اللهُ عليه في الدُّنيا والآخِرَةِ، واللهُ في عَوْنِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَوْنِ أَخيه

“Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa memudahkan orang yang susah, Allah akan mudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699, At-Tirmidzi no. 2945, Ibnu Majah no. 225, Abu Dawud no. 1455, Ahmad no. 7427)

Kaum muslimin Rahimakumullah

Poin Kedua : Hari Guru, momentum kita mendoakan para guru atas jasa dan ilmu yang telah diberikan.

Hadirin yang dimuliakan Allah swt

Ada kata Mutiara arab yang mengatakan

إِنَّ مُعَلِّمِيْنَـا هُـمُ الَّذِيْـنَ يُعْطُوْنَنَـا الطَّرِيْقَـةَ لِنَحْيَـا حَيَـاةً صَالِحَـة

Guru-guruku ialah orang-orang yang memberi kita jalan untuk menjalani kehidupan yang baik

Begitu banyak jasa para guru kepada kita semua, jasanya telah mengajari kita tentang menjadikan kehidupan ini dengan ilmu dan pengetahuan, jika seorang ibu telah melahirkan kita dari rahimnya hingga ke dunia, maka guru adalah orang yang melahirkan kita dari kejahiliaan menuju cahaya kebenaran. Maka selayaknya dihormati dan diberikan penghargaan, selayaknya para orangtua,

فَمَـا قَـدَرُوْا حَـقَّ المُعَلِّـمِ قَـدْره ومِـنْ حَقِّـه، كَالـوَالِدَيْـنِ يعظـم

Mereka belum menghormati seorang guru secara semestinya dan belum memenuhi hak-haknya, selayaknya kedua orang tua yang agung

Bila kita tak mampu memberi apa-apa kepada para guru, maka paling tidak tak lupa mendoakan para guru setelah shalat dan saat munajat kita,

Syekh Abdul Fattah Abu Guddah menuliskan doa ampunan bagi guru-guru kita dalam catatan kaki kitab Risâlah al-Mustarsyidin:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang. (Imam al-Haris al-Muhasibi, Risâlah al-Mustarsyidin, Dar el-Salam, halaman 141)

Hadirin yang dimuliakan Allah

Poin Ketiga : Keberpihakan dan Kepedulian Nasib masyarakat cianjur dan nasib para guru.

Allah swt berfirman,

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada memiliki keinginan di dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9)

Imam Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah menjelaskan siapakah orang-orang yang dimaksud di dalam ayat ini, “Mereka adalah golongan As-Sabiqunal Awwalun, dari golongan muhajirin dan anshar, yaitu orang-orang yang berinfak sebelum penaklukan kota Makkah dan mereka juga orang-orang yang berperang, termasuk orang-orang berbai’at di bawah pohon (Bai’at Ar-Ridhwan), yang jumlah mereka lebih dari 1.400 orang. (Lihat Syarah Al-’Aqidah Ath-Thahawiyah, Ibnu Abil ‘Izzi, Tahqiq Abdul Muhsin at-Turki dan Syu’aib al-Arna’uth I/692)

Yang bisa kita ambil hikmahnya adalah marilah kita mendahulukan kepentingan saudara-saudara kita yang sekarang terkena musibah, kita mendahulukan kepentingan para guru kita, ini disebut itsar, mendahulukan kepentingan saudara sesama muslim, meski kita juga butuh, namun saudara kita lebih membutuhkannya.

Semoga dengan khutbah yang singkat ini, dapat menggugah hati kita, menggerakan kepedulian kita, memotivasi keluarga kita agar senantiasa menolong sesama dalam ketaqwaan dan kebenaran.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣) بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *