Makna Firman Allah “Dan ingatlah, mengingat Allah adalah yang terbesar.”  {وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر}ُ
3 mins read

Makna Firman Allah “Dan ingatlah, mengingat Allah adalah yang terbesar.” {وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر}ُ

Oleh Dr. Fahmi Islam, M.A.

 

Firman Allah swt.

ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ  ٤٥

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Ankabut : 45.

 

 

Apa makna firman-Nya Ta’ala, “Dan ingatlah, mengingat Allah adalah yang terbesar”?

 

Ibnu Al-Jawzi menyatakan bahwa ada empat pendapat tentang hal ini:

Pertama: Mengingat Allah lebih besar daripada ingatan kita terhadap-Nya. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Umar dari Rasulullah SAW, dan juga diungkapkan oleh Ibnu Abbas, Ikrimah, Saeed bin Jubair, dan Mujahid.

Kedua: Mengingat Allah Ta’ala adalah lebih utama daripada segala sesuatu selain-Nya. Ini adalah pendapat dari Abu Darda, Salman, dan Qatadah.

Ketiga: Mengingat Allah Ta’ala dalam shalat lebih besar daripada apa yang dilarang-Nya, seperti perbuatan keji dan mungkar. Hal ini dikatakan oleh Abdullah bin Auf.

Keempat: Mengingat Allah Ta’ala oleh seorang hamba dalam shalatnya adalah lebih besar daripada ingatan seorang hamba terhadap-Nya. Pendapat ini dikemukakan oleh Ibnu Qutaybah.

 

Semua pendapat tersebut adalah benar dan tepat. Karena ingatan Allah terhadap seorang hamba-Nya lebih besar daripada ingatan seorang hamba terhadap Rabb-nya. Maka, di mana letak keutamaan yang pertama dan yang kedua? Ingatan Allah kepada hamba-Nya dari atas ‘Arsy-Nya, menunjukkan bahwa Allah Ta’ala dengan kemurahan-Nya, keagungan-Nya, kekuasaan-Nya, rahmat-Nya, hikmah-Nya, dan kekuatan-Nya tidak pernah meninggalkan atau melupakan hamba-Nya, tidak pernah mengabaikan atau mengesampingkannya. Allah tidak membutuhkan hamba-Nya, maka tidak mengingatnya karena kebutuhan, tetapi mengingatnya untuk memberikan kemuliaan dan pemberian. Sedangkan ingatan seorang hamba kepada Allah, itu adalah ingatan orang miskin kepada Rabb-nya yang Maha Kaya, ingatan orang yang membutuhkan kepada Rabb-nya yang Maha Pemberi, dan ingatan orang yang rendah diri kepada Rabb-nya yang Maha Pemurah.

 

Kata-kata Allah Ta’ala, “Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu…” (QS. Al-Baqarah: 152) dan hadits qudsi ” وأنا معه ‌إذا ‌ذكرني” “Aku bersama hamba-Ku ketika dia mengingat-Ku” mengandung rahasia besar dan kebenaran agung. Setiap kali seorang hamba mengingat Rabb-nya, maka bagiannya dibukakan dari langit pintu besar dari kemurahan, kekuatan, dan rahmat Allah. Maka, hamba tidak dapat mandiri dari tindakan yang sederhana ini.

Juga benar bahwa mengingat Allah lebih baik daripada segala sesuatu selain-Nya. Karena mengingat Allah lebih baik daripada langit dan bumi beserta isinya. Karena mengingat Allah adalah kunci semua kebaikan dan asal dari semua keutamaan.

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَلَا أُنَبِّئُكُمْ ‌بِخَيْرِ ‌أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالوَرِقِ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ»؟ قَالُوا: بَلَى. قَالَ: «‌ذِكْرُ ‌اللَّهِ ‌تَعَالَى» رواه الترمذي بسند صحيح.

Dari Abu Darda, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Maukah aku beritahu kalian tentang amal terbaik, yang paling murni di sisi Raja kalian, yang paling meningkatkan derajat kalian, dan yang lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik bagi kalian daripada bertemu musuh kalian dan memukul leher mereka dan mereka memukul leher kalian?” Mereka menjawab, “Tentu.” Beliau bersabda, “Mengingat Allah Ta’ala.” (HR. At-Tirmidzi, dinyatakan sebagai hadits shahih).

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ ‌مثل ‌الحي ‌والميت.” متفق عليه.

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang mengingat Tuhannya dan orang yang tidak mengingat Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” (Muttafaq ‘Alaih).

وروى أحمد والبخاري في الأدب المفرد أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “فَإِنَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعَ، وَالْأَرْضِينَ السَّبْعَ، لَوْ وُضِعَتْ فِي كِفَّةٍ، وَوُضِعَتْ ‌لَا ‌إِلَهَ ‌إِلَّا ‌اللهُ ‌فِي ‌كِفَّةٍ، رَجَحَتْ بِهِنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ.”

Dan Ahmad dan Al-Bukhari meriwayatkan dalam Al-Adab Al-Mufrad bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya tujuh langit dan tujuh bumi, jika diletakkan dalam timbangan satu sisi, dan kalimat La ilaha illa Allah diletakkan di sisi lain, maka sisi dengan kalimat La ilaha illa Allah akan lebih berat.”

 

Ya Allah, jadikanlah kami hamba yang selalu mengingat-Mu, selalu bersyukur kepada-Mu, selalu kembali kepada-Mu, selalu memohon ampunan kepada-Mu, bersihkanlah dosa-dosa kami, kabulkanlah doa-doa kami, teguhkanlah hujjah kami, lapangkanlah dada kami, berilah kami kesembuhan dan ampunilah kami, karena Engkaulah Yang Paling Baik di antara penyayang.

 

Doha, 8 Ramadan 1445 H / 18 Maret 2024 M

#SeriManfaatRamadan1445H

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *