Teks Khutbah Idul Fitri 1445 H / 2024 M Merekatkan Persaudaraan dan Mengokohkan Kekuatan Bangsa Dalam Bingkai Ibadah Ramadhan
Teks Khutbah Idul Fitri 1445 H / 2024 M
Merekatkan Persaudaraan dan Mengokohkan Kekuatan Bangsa Dalam Bingkai Ibadah Ramadhan
Oleh Dr. H Ali Fikri Noor, Lc, M.A.
اَللهُ أَكْبَر (9 مرات)، اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ وَالصّلَاةُ والسّلاَمُ عَلَى رَسُولِ الله سَيّدِ السَادَات وَعَلى آلهِ وَأصُحَابِهِ وَأَنُصَارِهِ وَجُنُودِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَغْوَتِهِ وَسَارَعَلَى نَهْجِهِ إِلَى يَوْمِ المُحَاسَبَاتِ عَن الّحَسَسَاتِ والسَّيِّئَاتِ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ, اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين
يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى، وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ، وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَا، لَكَ الحمدُ كما ينبَغي لجلالِ وجهِكَ الكريم ولعَظيمِ سُلطانِكَ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ فَقَالَ الله تَعَالَى: “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ”
Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahil hamd, Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Alhamdulillah segala puji dan Syukur kita panjatakan kehadirat Allah swt, atas rahmat, anugerah dan kasih sayang Nya kita dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah selama bulan suci Ramadhan sebulan penuh dalam kondisi sehat dan prima. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan atas baginda Rasulullah saw, pemimpin Umat Islam, dan pemberi petunjuk kehiupan, juga atas para Sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia menjalankan sunnah-sunnahnya hingga Hari Akhir, Aamien Ya Rabbal ‘Alamin.
Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahil hamd, Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Baginda Rasulullah saw dan para Sahabatnya serta para ulama terkemuka telah memberikan arahan-arahan terbaik terkait nilai-nilai Merekatkan Persaudaraan dan Mengokohkan Persatuan di antara seluruh lomunitas bangsa dan social, yang telah dibingkai di dalam potret ibadah-ibadah selama kita menjankan puasa pada bulan suci Ramadhan. Di antara nilai-nilai tersebut adalah:
Pertama: Perintah Saling Memberikan Ungkapan Selamat dan Sukacita Atas Datangnya Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang Agung dan Mulia
Nilai ini terlihat pada massifnya dan merebaknya selama bulan suci Ramadhan aktifitas saling berkunjung dan silaturahim, buka bersama, , halaqoh tahsin, menghafal, tadarus, dan kajian tafsir Al-Qur’an, sholat berjama’ah, memberikan makanan ta’jil dan sahur, itikaf, aktifitas dan mobilitas pulang mudik, saling memberikan kado hadiah, zakat, infak, sadaqah, dll. Aktifitas-aktifitas tersebut adalah pilar-pilar bagi merebaknya solidaritas dan tumbuhnya persatuan dan kekohohan bangsa, dan merebaknya kecintaan sesama anggota Masyarakat secara luas dan universal. Aktifitas-aktifitas semacam ini telah mampu memembangun solidaritas dan soliditas social secara luas yang universal, dan telah mampu menghilangkan penyakit egosentris individual dan kelompok yang sempit dan local, sebagai sumber kelemahan dan keterpurukan.
Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahil hamd, Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Aktifitas-aktifitas tersebut adalah termasuk kedalam ajaran-ajaran keislaman dan kearifan lokal yang sejalan dengan spirit nilai-nilai dan ajaran keislaman yang harus terus dijaga, dipelihara, dan dilestarikan serta diwariskan hingga kea anak cucu dan generasi. Sebab ia adalah sumber dan pilar kekuatan bagi kohesifitas dan rekatnya persaudaraan dan kokohnya persatuan sosial, dan sebagai pilar bagi berdirinya entitas bangsa dan negara.
Anjuran menjalankan aktifitas-aktiftias tersebut telah diperkuat dan dibadikan di dalam Firman Nya;
يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu”. (Q.S Al-Hujurat: 13).
Syekh Tahir Ibn Asyur di dalam karyanya, Tafsir at- Tahrir wa At-Tanwir mencatat: “Alasan dan hikmah Allah swt menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku adalah agar sebagian manusia itu bagian dengan sebagaian yang lainnya saling mengenal, dan budaya saling mengenal itu tercapai dengan cara sebuah tingkatan atau strata atau kelompok masyarakat saling mengenal dengan strata atau tingkatan dan kelompok lainnya secara bertahap hingga ke tingkatan atasnya. Di mana sesama satu anggota keluarga saling mengenal dengan anggota keluarga lainnya, lalu satu keluaga besar saling mengenal dengan beberapa keluarga besar lainnya, sebab di antara mereka terjadi hubungan menantuan dan perkembang biakan. Kemudian beberapa keluarga itu saling mengenal dengan beberapa marga, lalu beberapa marga itu mengenal suku, dan dari beberapa suku itu mengenal beberapa kabilah, dan dari perkenalan antara beberapa kabilah itu mengenal dengan beberapa bangsa-bangsa dan negara-negara”.
Seorang Bapak Pujangga Dunia Islam dari India, Syekh Abul Hasan Ali An-Nadwiy telah menggoreskan telah tinta emasnya. Menurutnya: “Al-Islam (ajaran-ajaran Keislaman) adalah kekuatan nasionaslime dunia Arab, Nabi Muhammad saw adalah kekuatan spirit Dunia Arab, ia sebagai pemimpinnya, dan komandannya. Sedangkan Al- Iman (Ajaran-ajaran Tauhid) adalah sumber kekuatan Dunia Arab yang telah dibasmi dan diperangi oleh seluruh kekuatan dunia kemanusiaan, namun ia tetap menang dan jaya di atas dunia kemanusiaan tersebut. Ia adalah sebagai Sumber dan pilar kekuatannya dan senjatanya untuk hari-hari ini. Sebagaimana ia juga sebagai sumber dan pilar kekutannya pada hari-hari kemaren. Dengan kekuatan tersebut ia mampu menghalau musuh dan penjajah, dan mampu menjaga entitas bangsa dan negara”.
Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahil hamd, Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kedua; Perintah Banyak Sujud dan Perintah Berhati Bersih
Selama menjalani sekolah Ramadhan seorang hamba msulim wajib menjalankan dua aktifitas inti madrasah Ramadhan itu sendiri, yakni banyak melakukan ibadah sujud yakni menjalankan ibadah sholat. Baik ibadah shalat fardu seperti sholat lima waktu dan sholat-sholat sunnah lainnya, seperti shalat tarawih, shalat dluha, shalat hajat, shalat tahajjud, sholat witir dan shalat-shalat sunnah rawatib. Juga proses pembersihan dan pemurnian hati. Keduanya menjadi syarat mutlak bagi diterimanya amal-amal ibadah seseorang selama bulan suci ramadhan.
Rasulullah saw berpesan kepada sahabatnya dan asistennya, yang bernama Tsauban Radiyallahu anhu, yang berkata “wahai Rasulullah aku ingin bersama denganmu di Syurga nanti”. Rasulullah saw menjawabnya:
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ فَإِنَّكَ لَنْ تَسْجُدَ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً وحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيْئَةً
“Wahai Tsauban engkau harus banyak sujud (shalat) sesungguhnya engkau tidak akan pernah sujud dengan satu kali sujud, kecuali dengannya Allah swt akan mengangkat untukmu satu derajat, dan dengannya Allah swt akan menghapus darimu satu kesalahan” (Hadits Sahih Muslim dari Tsauban RA).
Ibadah sholat menjadi syarat mutlak bagi kebersihan jiwa, Ia sebagai puncak kerendahan, kepatuhan, ketaatan, dan penghambaan serta bentuk aplikasi atas pengucapan sapta marga atau janji dan sumpah setia seorang hamba di hadapan Sang penciptanya, Allah swt.
Namun demikian hanya bermodalkan banyak melakukan ibadah shalat dan puasa saja adalah bukan jaminan seorang hamba itu akan menjadi ahli syurga. Akan tetapi seorang hamba muslim tersebut wajib memiliki hati yang bersih dan terhindarkan dari sifat-sifat buruk dan tercela. Seperti sifat cinta dan rakus terhadap dunia dan harta, sifat hasad dan dengki, dendam dan amarah, sifat khianat, berbohong, dan menipu serta pendusta, sifat angkuh, sombong, takabbur dan kikir dan berhati keji yang tidak berperikemanusiaan. Dan sifat tidak memiliki perasaan, empati, dan iba atau penyayang kepada sesama. Sifat-sifat dan perbuatan tercela semua itu adalah menjadi penghalang utama abgi seseorang dari mendapatkan kecintaan Allah swt terhadapnya, dan menjadi penghalang baginya dari masuk ke dalam syurga, serta menyebabkan batalnya puasa seseorang secara maknawi atau bathin.
Para ulama ahli hikmah mengatakan: “Tidak mungkin masuknya kecintaan Allah swt ke dalam hati seorang manusia yang di dalamnya terdapat kecintaan kepada harta adalah seperti tidak mungkin masuknya seekor onta ke dalam lobang jarum”.
Hati yang ingin mendapatkan siraman hikmah, cahaya ilmu, dan kecintaan dari Allah (Mahabbatullah) adalah harus hati yang bersih dari sifat rakus dan cinta terhadap harta dunia. Dan ketika hati itu dikotori oleh sifat rakus dan cinta kepada harta dunia, maka otomatis ilmu, dan cahaya Allah, serta kecintaan Allah swt akan tercerabut dan sirna pada hati tersebut.
Demikan telah dipesankan oleh Rasulullah saw, dalam hadits Riwayat al Hasan R.A dari Rasulullah saw;
بُدَلَاءُ أُمَّتِي لَايَدْخُلُونَ الجَنَّةَ بِكَثْرَةِ صَلَاةٍ وَلَا صِيَامٍ وَلَكِنْ يَرْحَمُهُمُ اللهُ تَعَالَي بِسَلَامَةِ الصُّدُوْرِ، وَسَخَاوَةِ النَّفْسِ وَالرَّحْمَةِ لِجَمِيْعِ المـُـسْلِمِيْنَ
“Para generasi pengganti umatku tidak akan masuk syurga karena banyaknya shalat dan puasa mereka, akan tetapi yang menyebabkan mereka mendapatkan kasih sayang Allah swt (masuk syurga Nya) adalah karena hati mereka yang bersih, jiwa mereka yang dermawan, dan jiwa mereka yang penyayang kepada seluruh kaum muslimin”.
Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahil hamd, Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Semoga apa yang disampaikan dalam khutbah kali ini dapat berkesan dan berbekas dalam hati kita masing-masing, serta dapat kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, Aamiin.
Khutbah Kedua
اَللهُ أَكْبَر (7 مرات) اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ نرْجُو فَلاَ تَكِلْنا إِلَى أنَفْسنا طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِنا شَأْننا كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرِ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُسْلِمِيْنَ المُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُسْلِمِيْنَ وَالمُجَاهِدِينَ فِي فَلِسْطِينَ ( (3x، اَللَّهُمَّ انْصُرْ هُمْ بِنَصْرِكَ الْعَزيِزِ فَإِنَّكَ خَيرَ النَّاصِرِينَ وَافْتَحْ لَهُمْ بِفَتْحِكَ الْمُبِينِ فَإِنَّكَ خَيْرَ الْفَاتِحِيْنِ
اَللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ نَاصِرًا وَمُعِيْنًا، وَحَافِظًا وَمُؤَيِّدًا، اَللَّهُمَّ وَعَلَيْكَ بِأَعْدَاءِ الدِّيْنَ فَإِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَكَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُوْرِهِمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ.
اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
اَللَّهُمَّ مَنْ أَرَادَنَا وَأَرَادَ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ بِسُوْءٍ فَأَشْغِلْهُ بِنَفْسِهِ، وَاجْعَلْ تَدْبِيْرَهُ تَدْمِيْرَهُ ياَ رَبَّ الْعَالَمِينَ ، اَللَّهُمَّ إِنَّ أَعْدَاءَ دِيْنِكَ قَدْ طَغَوْا وَتَجَبَّرُوْا، وَأَكْثَرُوْا فِي اْلأَرْضِ الْفَسَادَ، فَصُبَّ عَلَيْهِمْ مِنْ عِنْدِكَ سَوْطَ عَذَابٍ
اَللَّهُمَّ انْصُرْمَنْ نَصَرَالدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ, اَللَّهُمَّ انْصُرْ أمَّةَ محمد ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ أمَّةَ محمد ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ أمَّةَ محمد صلى الله عليه وسلم
اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالفَحْشَاءَ وَالشَّدَائِدَ وَالفِتَنَ وَالمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِينَ فِي اْلعَاِلم يَارَبَّ العَالَمِيْنَ ، رَّبِّنا اَدْخِلْنِا مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْنا مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيم
و صّلِ اللَّهُمَّ عَلۓ نَبِيْنَامُحَمَّدٍ وَعلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَارْضَ اللَّهُّمَّ عَنْ سَادَاتِنَا أبِي بَكْرٍ وَ عُمَرُ وَ عُثْمَانَ و عَلِي وَ عَنْ بَاقِيِّةِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , سُبْحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَ وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ