Fatwa : Hukum Sholat Kafarat di Hari Jum’at Akhir Ramadhan?
1 min read

Fatwa : Hukum Sholat Kafarat di Hari Jum’at Akhir Ramadhan?

Pertanyaan:

 

Assalamu’alaikum

Apa hukum sholat kafarat di akhir Jum’at di bulan puasa Ramadhan….

Terimakasih usdt jaza’ kumullah Khoiron kasiron……

 

Jawaban:

 

Sebenarnya amalan ini mengacu kepada suatu hadits

حديث: (من فاته صلاة في حياته عليه أن يصلى أربع ركعات بتشهد واحد، وأن يقرأ فاتحة الكتاب، وسور الكوثر والقدر خمس عشر مرة، في كل ركعة

Barangsiapa yang terlewatkan shalat dalam hidupnya, hendaknya dia melakukan empat rakaat dengan satu tasyahud, membaca Al-Fatihah, serta surah Al-Kautsar dan Al-Qadr lima belas kali dalam setiap rakaat

 

Setelah diteliti hadits ini tidak ditemukan dalam riwayat hadits manapun , dan tidak disebutkan dalam kitab-kitab hadis yang diakui keabsahannya. Para ulama telah menetapkan bahwa hadis serupa sebagai hadis palsu, sehingga tidak boleh diriwayatkan atau disebarkan kepada orang lain.

 

Imam Asy-Syaukani dalam “Al-Fawa’id Al-Mujmu’ah” menyatakan:

“حديث: (من صلى في آخر جمعة من رمضان الخمس الصلوات المفروضة في اليوم والليلة قضت عنه ما أخل به من صلاة سنته) هذا: موضوع لا إشكال فيه، ولم أجده في شيء من الكتب التي جمع مصنفوها فيها الأحاديث الموضوعة، ولكنه اشتهر عند جماعة من المتفقهة بمدينة صنعاء في عصرنا هذا، وصار كثير منهم يفعلون ذلك، ولا أدري من وضعه لهم، فقبح الله الكذابين

“Hadis: ‘Barangsiapa yang melaksanakan lima salat fardu pada Jumat terakhir di bulan Ramadhan, maka akan dihapuskan dari catatan dosanya semua salat sunnah yang terlewatkan.’ Hadis ini palsu tanpa ragu, saya tidak menemukannya dalam kitab-kitab yang mengumpulkan hadis palsu. Namun, hadis ini telah menjadi populer di kalangan beberapa ulama terkemuka di kota Sanaa pada zaman kita, dan banyak dari mereka yang melakukannya. Saya tidak tahu siapa yang menyebarkannya kepada mereka, semoga Allah mengutuk para pembohong.”

 

Kesimpulan

 

Bagi seseorang yang terlewatkan shalat dan tidak tahu jumlahnya, kewajiban baginya adalah berusaha mengetahui jumlahnya. Jika tidak dapat menentukannya, maka dia harus melakukan qadha (menggantinya) secara bertahap, bahkan jika dia melakukan satu fardhu bersama setiap shalat fardhu yang dihadirinya, ini akan menjadi cara yang mudah dan memungkinkan. Dengan berjalannya waktu, dia akan menyelesaikan kewajibannya, insya Allah. Yang penting adalah bertaubat dan mengganti yang terlewatkan, satu shalat tidak cukup untuk menggantikannya dengan cara yang tidak diakui dalam sunnah dan tidak diamalkan oleh para ahli fiqih. Waallahua’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *